Top Pages

Selasa, 08 Desember 2020

Berbagai Hal Yang Dapat Menyebabkan Keracunan Makanan Anda


Berbagai Hal Yang Dapat Menyebabkan Keracunan Makanan Anda

Berbagai Hal Yang Dapat Menyebabkan Keracunan Makanan - Keracunan makanan merupakan gangguan pencernaan yang umum terjadi di beberapa negara. Gejala keracunan makanan bisa mulai terjadi dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tertentu, atau beberapa hari setelahnya. Keracunan makanan umumnya menyebabkan mual, muntah, kram atau sakit perut, diare, dan demam. Namun, setiap orang mungkin bisa merasakan keluhan dan intensitas gejala yang berbeda-beda. Lantas, apa saja penyebab keracunan makanan?

Daftar kuman penyebab keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang menyerang sistem pencernaan.

Dari semua jenis kuman di dunia, berikut beberapa penyebab keracunan makanan yang paling umum:

1. Salmonella
Salmonella typhi merupakan bakteri yang sering menyebabkan keracunan makanan.

Bakteri Salmonella typhi hidup di usus hewan ternak. Anda bisa tertular dengan mengonsumsi produk makanan yang terkontaminasi kotoran hewan yang mengandung bakteri salmonella.

Ada banyak sumber makanan yang berisiko tinggi tercemar Salmonella typhi . Ini termasuk telur, unggas, daging merah, susu yang tidak dipasteurisasi atau jus buah, keju, rempah-rempah, kacang-kacangan, serta buah dan sayuran mentah.

Gejala infeksi biasanya muncul sekitar enam hingga 72 jam setelah terpapar Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan. Selain keracunan makanan, Salmonella juga menyebabkan penyakit tifus (demam tifoid).

2. Shigella

Shigella adalah bakteri yang menyebabkan keracunan makanan, yang biasanya menyerang anak kecil di tempat penitipan anak atau sekolah.

Kebanyakan orang yang terinfeksi Shigella mengalami diare berlendir (juga bisa berdarah), demam tinggi, dan kram perut dalam satu atau tiga hari setelah terpapar bakteri.

Sumber makanan berisiko tinggi terkontaminasi shigella adalah sayuran mentah yang tidak dicuci, atau salad sayuran mentah yang diolah langsung dengan tangan kosong.

3. Campylobacter
Bakteri lain yang dapat menyebabkan keracunan makanan adalah Campylobacter jejuni.

Campylobacter dianggap sebagai bakteri penyebab keracunan makanan paling umum di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa setiap tahun hampir 1 dari 10 orang di dunia mengalami keracunan akibat terinfeksi Campylobacter .

Bakteri ini sering terdapat dalam makanan mentah atau setengah matang, air mentah mentah atau tercemar, dan dalam susu mentah yang tidak dipasteurisasi.

Gejala yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter jejuni dapat muncul sekitar 2-5 hari setelah Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala mungkin termasuk diare (terkadang berdarah), demam, kram perut, mual, nyeri otot, dan sakit kepala.

Infeksi Campylobacter umumnya ringan, tetapi bisa berakibat fatal pada anak-anak yang sangat kecil, orang tua, dan orang yang sistem kekebalannya lemah.

4. Escherichia coli 0157
Escherichia coli (E. coli) merupakan kelompok bakteri penyebab berbagai penyakit pada manusia, seperti ISK dan pneumonia. Dari sekian banyak jenis, E. coli O157 merupakan penyebab spesifik keracunan makanan.

E. coli O157 ditularkan ke manusia terutama melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti produk daging giling mentah atau setengah matang (seperti daging burger), jus dan susu mentah (non-pasteurisasi), serta sayuran mentah dan kecambah.

Selain itu, bakteri ini juga sering terdapat pada sumber air, seperti kolam renang, sungai (river), serta air sumur dan palung. E. coli O157 dapat bertahan hidup berbulan-bulan di dalam air.

Infeksi E. coli O157 dapat menyebabkan kram perut yang parah, diare berdarah, dan terkadang demam ringan. Gejala biasanya membaik dalam waktu seminggu. Namun, keracunan makanan akibat infeksi E. coli juga dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, yang disebut sindrom uremik hemolitik (HUS).

5. Clostridium botulinum
Clostridium botulinum adalah bakteri yang menyebabkan keracunan makanan, suatu kondisi yang disebut botulisme.

Bakteri ini dapat mencemari sayuran dan makanan yang diawetkan atau disimpan dalam kaleng. Bakteri ini juga secara alami ada dalam madu.

Keracunan makanan akibat bakteri Clostridium dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan kram perut. Keracunan makanan botulisme juga dapat menyebabkan gangguan saraf yang berpotensi fatal, yang ditandai dengan penglihatan ganda, kesulitan menelan, berbicara, dan bernapas. Botulisme yang terjadi pada byi dapat menyebabkan kelemahan, sembelit, dan nafsu makan menurun.

6. Listeria

Listeria merupakan bakteri penyebab keracunan makanan yang dapat bertahan hidup pada suhu dingin, seperti di lemari es atau freezer . Makanan dingin yang berisiko terkontaminasi listeria adalah ikan asap, daging asap, keju mentah yang terbuat dari susu non pasteurisasi, dan es krim.

Wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terhadap infeksi bakteri Listeria.

Orang yang mengalami infeksi listeria yang lebih serius, disebut listeriosis, mungkin tidak menunjukkan gejala selama seminggu atau bahkan beberapa bulan setelah terpapar. Namun, ia cenderung mengalami gejala umum seperti diare atau muntah yang dapat disalahartikan sebagai penyakit lain.

7. Clostridium perfringens

Ini adalah jenis bakteri yang cenderung menyebabkan wabah keracunan makanan di satu wilayah yang luas, misalnya melalui katering di pesta, di kafe, atau di restoran yang banyak konsumennya.

Gejala keracunan makanan akibat Clostridium perfringens termasuk kram dan diare, yang biasanya dapat membaik dalam beberapa hari setelah diberi obat.

8. Norovirus

Norovirus adalah virus yang menyebabkan keracunan makanan yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Pembawa Norovirus juga dapat menularkan virus ke makanan, dan dari mengonsumsi makanan itulah orang sehat dapat tertular penyakit.

Gejala keracunan makanan akibat infeksi norovirus bisa muncul sekitar 12 hingga 48 jam setelah mengonsumsi makanan tersebut. Gejala dapat berupa kram perut dan diare yang lebih sering terjadi pada orang dewasa, sedangkan anak-anak lebih sering sakit perut dan muntah.

9. Giardia duodenalis
Infeksi giardiasis yang disebabkan oleh parasit Giardia duodenalis dan Giardia lamblia juga bisa menjadi penyebab keracunan makanan. Kedua jenis parasit ini hidup di usus hewan dan masuk ke tubuh manusia melalui makanan.

Gejala giardiasis dapat berupa diare, kram perut, kembung, mual, dan tinja berbau busuk. Gejala dapat muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah Anda terpapar.

Orang biasanya terinfeksi Giardia duodenalis setelah minum air yang terkontaminasi parasit, dan makan daging hewan yang kurang matang atau mentah.

Dengan cara apa kuman menyebabkan keracunan makanan menyebar?
Berbagai jenis kuman penyebab keracunan di atas bisa masuk ke perut manusia melalui makanan tertentu. Di dalam lambung, kuman akan berkembang biak di usus halus kemudian berpindah menginfeksi usus besar hingga menimbulkan gejala nyeri.

Berikut beberapa cara paling umum untuk menyebarkan kuman penyebab keracunan makanan:

1. Lokasi pengolahan makanan yang tidak bersih
Sebagaimana dijelaskan di atas, keracunan makanan merupakan penyakit bawaan makanan.

Makanan dapat terkontaminasi oleh kuman penyebab penyakit dimanapun makanan tersebut diolah, diolah, atau disimpan. Lokasi yang bisa menjadi titik awal awal terjadinya wabah keracunan makanan adalah tempat sanitasi air yang buruk, lingkungan yang tidak steril, dan masyarakat tidak menjaga kebersihan. Keracunan makanan secara bersamaan sering terjadi pada:

  • Pabrik makanan yang tidak menjalankan protokol kebersihan.
  • Restoran.
  • Toko, warung makan, atau jajanan seperti food court atau kantin sekolah.
  • Rumah.
  • Makanan yang diolah dan diolah di tempat yang kotor bisa terserang kuman penyebab keracunan makanan.


2. Makanan yang terkontaminasi
Penampilan makanan yang telah terkontaminasi kuman penyebab keracunan tidak selalu kotor atau tidak sedap dipandang.

Sebagian besar makanan yang terkontaminasi terlihat biasa saja, sama seperti makanan bersih pada umumnya.

Berikut beberapa cara makanan yang bersih dapat terkontaminasi:

Melalui kontaminasi feses : Ini paling sering terjadi ketika orang yang menyiapkan, mengolah, dan menyajikan hidangan tidak mencuci tangan terlebih dahulu dari toilet dan langsung memulai proses memasak. Bakteri di tangannya bisa berpindah ke makanan yang Anda makan.
Dari air yang terkontaminasi : Anda dapat mengalami keracunan makanan jika Anda makan makanan yang dicuci dengan air kotor atau minum air yang terkontaminasi. Misalnya saat jajan di trotoar jalan. Penularan juga dapat terjadi dari meminum air tercemar yang tidak disengaja (misalnya menelan air saat berenang).
Melalui peralatan masak yang kotor : Kuman penyebab keracunan makanan dapat berpindah dan mengendap di dalam peralatan masak yang Anda gunakan. Misalnya, saat Anda memasak ikan yang dagingnya terkontaminasi bakteri salmonella, gunakan pisau dan talenan untuk memotongnya. Bakteri dari ikan bisa tertinggal di pisau dan talenan, lalu dipindahkan lagi ke bahan makanan lain yang kemudian langsung diolah dengan peralatan.

3. Cara yang tidak tepat untuk memproses, menyajikan, dan menyimpan
Jenis makanan tertentu secara alami dapat mengandung kuman ini.

Jadi jika makanan tidak diolah dengan benar, kuman penyebabnya masih bisa tertinggal di dalam dan menginfeksi pencernaan Anda setelah dikonsumsi.

Misalnya saat mencuci buah atau sayuran, jangan menggunakan air bersih dan sabun (khusus makanan), atau memasak daging tapi jangan sampai matang sempurna. Pembilasan Anda mungkin menumpahkan sebagian besar kuman, tetapi tidak semuanya sepenuhnya. Begitu pula saat dimasak nanti.

Temperatur yang tinggi dapat membunuh sebagian besar kuman, tetapi mereka mungkin masih meninggalkan beberapa koloni atau spora di dalam makanan. Sisa kuman yang masih tertinggal dalam makanan setengah matang masih bisa menginfeksi pencernaan Anda nantinya.

Selain itu, membiarkan makanan tetap terbuka tanpa ditutup atau tidak disimpan dengan benar dapat membuat lalat, kecoa, kadal, dan serangga lainnya hinggap. Hewan ini bisa membawa bakteri penyebab keracunan makanan.

4. Dari makanan mentah sampai makanan yang dimasak
Ada beberapa makanan mentah yang berisiko tinggi menyebabkan keracunan makanan. Salah satunya adalah potongan ayam mentah. Jika daging mentah disimpan di lemari es bersebelahan dengan hidangan daging lain yang sudah matang tetapi tidak dikemas dengan rapat, kuman dari ayam mentah bisa berpindah ke daging yang sudah matang dalam beberapa jam.

Menurut Pusat Pencegahan Penyakit dan Pengendalian, kuman yang telah pindah ke pemasakan yang dimasak akan tetap ada di dalamnya jika makanan berikutnya tidak dipanaskan di atas kompor dengan benar, atau hanya dihangatkan sebentar di dalam microwave. Makanan masak yang hanya dihangatkan sebentar masih bisa menumbuhkan kuman atau spora baru.

5. Melalui orang sakit sampai orang sehat lainnya
Orang yang sakit dan menyiapkan makanan baru untuk orang lain juga bisa menjadi penyebab keracunan makanan. Hal ini sering terjadi jika sebelum mereka mulai memasak makanan mereka tidak mencuci tangan secara menyeluruh, dan selama memasak mereka juga dapat menggaruk jerawat, menyentuh luka, atau mengorek hidung.

Tangan yang kotor bisa membawa kuman penyebab keracunan makanan yang bisa berpindah ke alat masak dan bahan makanan.

Cegah keracunan makanan dengan menjaga kebersihan pribadi
Anda bisa mencegah penyebaran kuman penyebab keracunan makanan dengan menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan sumber makanan, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya.

Ingatlah untuk selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet sebelum menyentuh apapun. Penyebaran dan penularan kuman penyebab keracunan makanan dapat dihentikan dengan rajin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum mengolah makanan.

Pastikan juga untuk mencuci makanan dan memasaknya dengan air bersih; dan pengolahan makanan dengan tangan bersih, peralatan makan bersih.

Tips sederhana ini bisa membantu Anda terhindar dari penularan kuman penyebab keracunan makanan.

Posting Lebih Baru Posting Lama