Top Pages

Rabu, 09 Desember 2020

Cara Mengobati Keracunan Makanan, di Rumah dan Melalui Perawatan Dokter

Cara Mengobati Keracunan Makanan, di Rumah dan Melalui Perawatan Dokter


Cara Mengobati Keracunan Makanan, di Rumah dan Melalui Perawatan Dokter - Keracunan makanan merupakan salah satu gangguan pencernaan yang kasusnya cukup umum terjadi di beberapa negara dan dapat dialami oleh siapa saja. Penyebab tersering adalah mengonsumsi makanan atau minuman tidak steril yang telah terkontaminasi kuman, seperti Salmonella, norovirus, atau parasit Giardia. Lalu, bagaimana cara mengatasi keracunan makanan di rumah? Kapan Anda harus menemui dokter untuk mengatasi keracunan makanan?

Bagaimana mengatasi keracunan makanan di rumah
Gejala keracunan makanan ringan hingga sedang biasanya masih bisa diatasi sendiri di rumah. Tujuan utama pengobatan rumahan adalah untuk mencegah kondisi tubuh berkembang menjadi dehidrasi parah.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi keracunan makanan di rumah:

1. Minum banyak air

Keracunan makanan dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Inilah yang membuat Anda dehidrasi.

Jadi, minum lebih banyak air adalah cara terpenting untuk mengatasi keracunan makanan di rumah. Selain minum air mineral, Anda juga bisa menambahkan cairan tubuh dengan cara menghisap es batu buatan sendiri di rumah dengan air matang, atau menyeruput kuah kaldu hangat.

Cara lain adalah dengan minum oralit. ORS adalah larutan yang mengandung mineral elektrolit seperti natrium dan kalium. Kombinasi keduanya dapat menjaga fungsi tubuh tetap normal, dan menjaga detak jantung normal.

ORS dijual bebas di toko obat atau apotek. Anda juga bisa membuat oralit sendiri di rumah dengan mencampurkan 6 sendok teh gula dan ½ sendok teh garam ke dalam 1 liter air matang. Habiskan ransum oralit sebagai pengalih perhatian dari sumber air di atas sepanjang hari.

2. Makan makanan yang mudah dicerna

Saluran pencernaan yang sedang terinfeksi sebaiknya tidak dibuat bekerja keras untuk sementara waktu. Jadi, jangan selalu makan sesuatu yang "berat" saat menangani masalah pencernaan ini.

Usahakan makan makanan yang lebih mudah dicerna, seperti pisang, roti bakar putih (tanpa taburan selai), nasi putih, dan bayam bening. Makanan ini tergolong rendah serat sehingga mudah dicerna oleh usus, tapi juga tinggi kalori yang bisa dijadikan energi oleh tubuh.

Makan makanan ini dalam porsi kecil setiap beberapa jam untuk mencegah kekurangan nutrisi.

3. Banyak tidur

Berbagai gejala yang Anda alami selama keracunan makanan bisa membuat tubuh terasa lemas dan lemas. Maka, cara terbaik untuk mengatasi masalah ini saat masih keracunan makanan adalah dengan banyak istirahat.

Tidur dan istirahat adalah cara terbaik bagi tubuh untuk mengisi kembali energinya. Istirahat juga menjadi salah satu cara tubuh untuk melawan infeksi dan memperbaiki jaringan dan sel tubuh yang rusak, sehingga membuat Anda cepat sembuh dari penyakit.

4. Jauhi hal-hal yang dapat memperburuk gejala

Keracunan makanan bisa bertambah parah jika Anda mengonsumsi yang berikut ini:

  • Meminum alkohol
  • Minum minuman berkafein (soda, minuman energi atau kopi)
  • Makan makanan pedas
  • Konsumsilah makanan tinggi serat
  • Mengkonsumsi produk susu, terutama yang tidak dipasteurisasi
  • Makanan berlemak seperti gorengan
  • Merokok semua jenis rokok
  • Hindari juga minum obat diare. Diare adalah cara tubuh untuk mengobati infeksi keracunan makanan secara alami.

Kapan harus ke dokter?
Keracunan makanan umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 hari.

Selama berbagai pengobatan rumahan di atas, tetap waspada terhadap tanda-tanda keracunan makanan yang parah.

Umumnya keracunan makanan hanya menimbulkan gejala seperti diare, mual, dan muntah. Namun, gejala ini bisa berkembang menjadi dehidrasi parah. Berikut ini gejala keracunan makanan yang telah disertai dehidrasi berat, sehingga harus segera dibawa ke dokter:

  • Mulut kering atau sangat haus
  • Kencing sedikit atau tidak kencing sama sekali
  • Urine yang keluar berwarna gelap
  • Detak jantung cepat dan tekanan darah rendah
  • Badan lemas dan lesu
  • Sakit kepala atau pusing
  • Bingung
  • Ada darah di tinja atau muntahan
  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius

Segera temui dokter bila Anda tidak atau belum mengalami tanda-tanda dehidrasi berat, namun gejala keracunan makanan (terutama diare) sudah berlangsung lebih dari 3 hari.

Cara mengobati keracunan makanan di dokter
Sesuai regulasi di beberapa negara, penanganan medis keracunan makanan dari dokter akan dilakukan bila kondisi tubuh pasien sudah menunjukkan beberapa komplikasi.

Berikut cara mengobati keracunan makanan yang akan dilakukan oleh dokter:

1. Rehidrasi

Orang tua dan anak-anak yang mengalami keracunan makanan selama lebih dari tiga hari memiliki risiko paling tinggi mengalami dehidrasi berat.

Maka, cara dokter untuk mengatasi masalah keracunan makanan ini adalah dengan memasang infus cairan elektrolit. Cairan infus biasanya mengandung larutan natrium klorida isotonik, dan larutan Ringer Laktat diberikan melalui pembuluh darah untuk mengisi kembali cairan tubuh yang hilang.

Selain infus, dokter umumnya juga akan memberikan oralit yang mengandung natrium dan glukosa. Oralit jenis ini berguna untuk mengunci cairan tubuh yang masih ada di dalam tubuh agar tidak mudah keluar melalui feses atau muntahan.

2. Obat penyerap

Obat penyerap yang mengandung kaopektat dan aluminium hidroksida dapat diberikan sebagai cara untuk mengatasi diare akibat keracunan makanan. Obat penyerap akan diberikan bila diare tidak berhenti.

3. Obat antibiotik

Masih menurut peraturan beberapa negara, sekitar 10 persen kasus keracunan makanan akan ditangani dengan antibiotik.

Pemberian antibiotik hanya ditujukan untuk kasus keracunan makanan yang parah akibat infeksi bakteri tertentu, seperti Listeria. Namun, kasus keracunan yang parah juga biasanya hanya dialami oleh orang yang sistem kekebalannya lemah atau sedang hamil.

Dokter juga umumnya akan memberikan antibiotik jika keracunan yang Anda alami disebabkan oleh infeksi parasit. Sedangkan cara mengobati keracunan makanan akibat virus harus menggunakan obat lain.

4. Obat penurun demam

Parasetamol biasanya diberikan oleh dokter kepada anak-anak dan orang dewasa sebagai cara mengatasi gejala demam akibat keracunan makanan. Selain diminum, terkadang obat demam juga bisa diberikan melalui infus untuk bayi dan anak.

Posting Lebih Baru Posting Lama