Top Pages

Selasa, 08 Desember 2020

6 Ciri Ciri Tubuh Terkena Racun Makanan


6 Karakteristik Tubuh Anda Dengan Keracunan Makanan

6 Ciri-Ciri Tubuh Anda yang Mengalami Keracunan Makanan - Kasus keracunan makanan paling sering disebabkan oleh kebiasaan makan yang sembarangan. Anak-anak, ibu hamil, dan lanjut usia (lansia) paling rentan mengalami hal ini karena daya tahan tubuh mereka tidak sekuat orang dewasa sehat pada umumnya. Jika tidak segera ditangani, keracunan makanan bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Lalu, apa saja gejala atau ciri keracunan makanan yang harus diwaspadai?

Bagaimana Anda bisa keracunan makanan?
Seseorang yang rentan keracunan setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak steril; yang lokasi dan cara pengolahannya tidak terjamin kebersihannya. Makanan tersebut dapat terkontaminasi oleh kuman (baik bakteri, virus, atau parasit) dari lingkungan sekitarnya, misalnya dari air kotor yang kemudian digunakan untuk mencuci makanan atau peralatan masak.

Anda juga bisa mengalami keracunan jika makanan yang Anda makan disiapkan dan diproses oleh tangan orang yang membawa kuman penyebabnya. Misal, orang tersebut buang air besar tapi tidak cuci tangan dan langsung masak.

Jenis makanan yang Anda makan bisa memicu keracunan jika tidak diolah dengan baik. Beberapa hidangan yang rentan menyebabkan keracunan antara lain salad sayur atau buah mentah, susu mentah (tidak dipasteurisasi), daging mentah, dan makanan lain yang tidak dimasak dengan baik.

Apa saja gejala keracunan makanan?
Keracunan bisa masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang Anda konsumsi, kemudian memicu infeksi yang menimbulkan gejala berikut:

1. Diare
Diare adalah salah satu ciri keracunan makanan yang paling umum. Diare bisa muncul beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi atau dalam 1-2 hari kemudian.

Diare merupakan gejala keracunan makanan yang biasanya berupa feses lunak encer, yang terkadang mengandung sisa makanan; terkadang tidak (hanya feses lunak).

Gejala tersebut muncul sebagai akibat dari kuman yang menginfeksi sistem pencernaan. Infeksi membuat usus bekerja lebih keras, tetapi tidak secara efisien menyerap makanan dan air dengan baik. Hal ini kemudian menyebabkan usus menarik lebih banyak cairan tubuh.

Air berlebih akan menggenang di usus, menghasilkan tekstur feses yang lembut dan tidak berbentuk.

Diare pada dasarnya adalah upaya alami tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau virus penyebab keracunan melalui feses.

2. Muntah dan mual
Mual dan muntah juga merupakan gejala umum dari keracunan makanan. Sama seperti diare, mual dan muntah sebenarnya adalah refleks alami tubuh untuk mengeluarkan kuman penyebab penyakit.

Infeksi tersebut memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Akibatnya, Anda merasa mual dan akhirnya bisa muntah.

3. Mulas dan kram
Perut yang terasa mulas atau pegal-pegal, bahkan kram, seringkali terjadi setelah Anda mengonsumsi sesuatu yang mengandung kuman. Sensasi mulas dan puntir muncul sebagai respons alami tubuh untuk merangsang keinginan buang air besar.

Ketika bakteri, virus, atau parasit menyerang sistem pencernaan, perut Anda akan memberi sinyal ke otak untuk memberi tahu Anda ada sesuatu yang salah dengan Anda. Secara bergantian, otak akan menginstruksikan otot usus untuk bergerak-gerak dan mengendur berulang kali.

Nah, proses inilah yang membuat perut Anda terasa mulas atau kram. Kontraksi otot perut bertujuan untuk mendorong feses yang mengandung kuman keluar dari tubuh melalui anus.

Perut Anda bisa terasa sakit dan mulas hingga 1-3 kali sebelum akhirnya terasa ingin buang air besar.

4. Demam
Beberapa orang yang mengalami keracunan makanan terkadang mengalami demam ringan.

Demam pada dasarnya adalah efek peradangan dalam tubuh, yang terjadi saat sistem kekebalan aktif melawan infeksi.

Di sisi lain, demam juga bisa menjadi cara tubuh menaikkan suhu intinya akibat gejala keracunan makanan berupa muntah dan diare. Muntah dan diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan (dehidrasi). Jika dehidrasi berlanjut, kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak dapat menurunkan suhu inti tubuh. Jika Anda tidak mengalami demam, penurunan suhu tubuh yang drastis justru dapat menyebabkan Anda mengalami hipotermia.

Demam tinggi umumnya merupakan ciri utama Anda mengalami pernafasan yang parah karena keracunan makanan.

5. Sakit kepala

Pusing dan sakit kepala bisa dirasakan sebagai gejala keracunan makanan selain muntah atau diare parah

Sakit kepala umumnya akan muncul jika Anda mengalami demam tinggi. Komplikasi keracunan makanan berupa dehidrasi juga umumnya rentan menyebabkan sakit kepala.

6. Tubuh lemah
Proses infeksi dalam tubuh dan segala macam gejala yang Anda rasakan selama keracunan makanan bisa membuat tubuh lemas.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kadar elektrolit tubuh yang terkuras seluruhnya terbawa oleh cairan feses dan cairan muntah. Padahal, cadangan elektrolit berfungsi penting untuk membantu otot-otot tubuh agar dapat berfungsi secara normal. Jika tubuh Anda kekurangan kadar elektrolit, Anda mungkin akan lemas tanpa energi.

Ciri-ciri keracunan makanan yang parah hingga dehidrasi
Sebenarnya keracunan makanan bisa sembuh dalam 1-3 hari dengan sendirinya. Namun, ini hanya berlaku jika Anda mendapatkan pertolongan pertama yang tepat.

Gejala keracunan makanan yang tidak tertangani dengan baik sangat rentan menyebabkan dehidrasi parah. Pada kasus yang ekstrim, dehidrasi bisa berakibat fatal yaitu kematian.

Jika Anda mengalami satu (atau lebih) gejala dehidrasi akibat keracunan makan, segera temui dokter:

  • Tidak bisa menahan muntah agar cairan di dalam tubuh selalu keluar.
  • Muntah atau tinja hingga mengandung darah.
  • Durasi diare lebih dari tiga hari.
  • Nyeri hebat atau kram perut yang parah.
  • Suhu tubuh demam tinggi hingga 38 C.
  • Haus berlebihan, mulut kering.
  • Sedikit atau tidak ada buang air kecil.
  • Penglihatan kabur, kelemahan otot dan kesemutan di lengan.
  • Sebagai kotak pertolongan pertama untuk mengatasi dehidrasi, Anda bisa minum lebih banyak air atau minum oralit. ORS siap pakai dapat dibeli di apotek tanpa harus menebus resep dokter. Seduh oralit sesuai petunjuk pada kemasan, dan minum dua sampai tiga gelas sehari. Anda juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan meminum makanan tawar, seperti bayam bening.


Jika gejala keracunan makanan dan dehidrasi yang Anda alami cukup parah, dokter akan menganjurkan agar Anda dirawat di rumah sakit dan mendapatkan cairan infus langsung ke pembuluh darah vena.

Posting Lebih Baru Posting Lama